Jumat, 21 September 2012

Cantik Bukan Segalanya

Suatu ketika, seorang pemuda sekaligus pengusaha sukses mengadakan "Kompetisi" untuk mencari calon istri. Tidak ada satupun wanita yang berani untuk mencalonkan diri. Mereka merasa rendah dan . tidak pantas untuk mengikuti “kompetisi” tersebut. Namun ada tiga wanita yang memberanikan diri untuk mengikuti “kommpetisi” tersebut. Mereka mempunya kelebihan masing-masing. Umur mereka semua sama.

Pemuda sekaligus pengusaha sukses (P) a Tampan, sangat kaya (melebihi para wanita), cerdas

Wanita pertama (a) Sangat cantik, lumayan mapan namun bodoh



Wanita kedua (b) Lumayan cantik, sangat kaya, agak pintar.

Wanita ketiga (c) Cantik (standar), mapan, sangat pintar.

Terjadilah percakapan diantara pemuda kaya itu dengan para wanita satu persatu.

Percakapan dengan wanita pertama (a):

P : hai, siapa nama anda?

A : ***** (edited)

P : Baiklah a, apa modal anda untuk menjadi istri saya?

A : Seperti yang anda lihat, wajah saya sangat cantik. Bahkan yang tercantik diantara mereka (b dan c). Apalagi yang anda ragukan dari saya? Untuk masalah materi, saya juga bisa dikatakan cukup. Meskipun tidak sebanyak materi anda.

P : hmm….iya. Saya bisa melihat kecantikan anda. Apa yang sudah pernah anda hasilkan?

A : Saya pernah mengikuti ajang kecantikan dan saya menjadi juara dalam ajang tersebut.

P : baiklah, akan saya pertimangkan. Trima kasih

A : sama-sama


Percakapan dengan wanita kedua (b) :

P : hai, siapa nama anda?

B : ****** (edited)

P : Kemarin saya sudah berbincang-bincang dengan a. Dan dia memberitahukan tentang kelebihan-kelebihan dia sehingga layak untuk menjadi istri saya. Sekarang giliran anda.

B : Saya mempunyai aset bisnis yang lumayan besar, meskipun tidak sebesar perusahaan anda. Namun itu adalah warisan dari orang tua saya. Orang tua saya dulu merupakan salah satu pengusaha sukses.

P : Iya, saya tidak meragukan kehebatan orang tua anda dalam berbisnis. Lalu apa yang sudah pernah anda hasilkan, minimal untuk diri anda?

B : Saat ini saya menjadi pengusaha wanita paling kaya. Bayangkan betapa indahnya jika kita menikah. Anda adalah pengusaha paling sukses dan saya wanita paling kaya. Bukankah itu sangat serasi?

P : (sambil tersenyum) Baik, betul juga yang anda katakan. Bisa saya pertimbangkan nanti.


Percakapan dengan wanita ketiga (c) :

P : hai, siapa nama anda?

C : ******* (edited)

P : Langsung saja. Apa modal anda untuk menjadi istri saya?

C : Wajah saya tidak terlalu mengecewakan, walaupun tidak secantik a. Saya juga mempunyai beberapa usaha, yang meskipun tidak sebesar b, namun itu adalah hasil kerja keras saya sendiri. Saya pun masih muda. Dan saya yakin, dalam jangka waktu 10 taun kedepan usaha saya bisa melebihi dari b.

P : hmm…saya suka optimisme anda. Namun, apa yang sudah anda hasilkan? Dan apa penghargaan orang-orang terhadap anda?

C : seperti yang sudah saya katakana tadi, saya mempunyai usaha yang bisa menghidupi saya. Dan juga saya pernah menerima beberapa penghargaan ilmiah.

P : Menarik. Akan saya pertimbangkan. Namun saya katakan pada anda, jangan terlalu berharap. Karna a dan b juga mempunyai kelebihan masing-masing yang saya suka.

C : iya…tidak masalah

Setelah si pemuda mempertimbangkan semuanya, ia mendapati fakta berikut :

A : Ia memang cantik. Sangat cantik. TIdak aka nada yang meragukan kecantikannya. Namun ia tidak memiliki modal lain selain kecantikannya. Tidak ada yang bisa menjamin jika 10-15 taun lagi asetnya masih sama. Bahkan bisa dipastikan 10-15 taun lagi asetnya itu akan menurun.

B : Ia juga cantik walaupun tidak secantik A. Dia juga kaya, meskipun warisan dari orang tuanya. Ketika dikelola oleh orang tuanya, perusahaan itu sangat besar. Namun kini, perusahaan itu mengalami kebrangkutan. Jika saya menikah dengannya, bisa jadi ia malah menjadi penghalang bagi kehidupan saya. Bisa jadi 15 taun kedepan, bukan hanya aset yang ia miliki yang habis. Namun juga aset yang saya miliki

C : Ia tidak secantik a atau b. Dan ia juga tidak sekaya mereka. Namun dengan aset yang ia miliki, saya yakin tidak akan mengalami kemunduran dalam hidup saya, paling tidak jika bukan karna kehendak Tuhan. Ia ramah. Pintar. Dan sangat optimistis. Tidak akan ada kerugian jika saya memilik dia. Walaupun 20 taun kedepan sekalipun.

Dan ketika hari yang sudah ditentukan, pemuda itu memanggil semua wanita itu. Dan memberi jawaban :

A, anda memang sangat cantik. Tidak ada yang meragukan kecantikan anda. Namun saya yakin dalam jangka waktu 10-15 taun ke depan, kecantikan anda akan berkurang. Bahkan hilang. Jadi maaf, saya tidak memilih anda.

B, anda juga cantik. Dan anda sangat kaya. Namun saya perhatikan, perusahaan warisan orang tua anda mengalami kemunduran saat dipimpin oleh anda. Saya tidak membutuhkan harta anda, karna saya juga memiliki perusahaan. Saya tidak bisa memilih anda, karna aset anda bisa habis jika attitude anda seperti ini terus. Bahkan hanya jangka waktu 5 taun ke depan, aset anda akan habis. Dan juga aset saya.

C, memang anda tidak secantik dan sekaya a dan b. Namun saya memilih anda. Aset yang anda miliki, attitude dan kepandaian, tidak akan pernah habis dimakan waktu. Saya memilih anda menjadi istri karna saya yakin pernikahan hanya terjadi sekali dalam hidup saya. Dan saya yakin memilih anda sebagai istri. Karna 15-20 taun lagi bukan kecantikan dan materi anda yang saya butuhkan. Namun attitude anda. Saya yakin memilih anda sebagai istri!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar